Hujan Asam
Hujan Asam
A. Penjelasan hujan asam
Istilah hujan asam pertama kali dicetuskan
oleh Robert A. Smith (1872) dan Kupchella (1989). Ini adalah suatu fenomena
dimana asam di atmosfer larut dalam butiran-butiran hujan dan ikut jatuh dalam
bentuk air, salju, gas, ataupun uap dan membawa dampak negatif ke permukaan
bumi.
B.
Penyebab hujan asam
Hujan asam disebabkan oleh gas buangan
dari asap pabrik dan kendaraan berbahan bakar fosil, gas buangan ini akan
memberikan polutan seperti NOx, SOx, Co, Pb, dan partikulat. zat-zat tadi akan
mengalami reaksi kimia di atmosfer menjadi asam sulfat dan asam nitrat, hasil
reaksi inilah yang akan turun ke bumi melalui hujan dan disebut dengan hujan
asam.
C.
Dampak hujan asam
Hujan asam memiliki pengaruh pada
kesehatan manusia, menghirup asam dalam jangka pendek bisa menyebabkan iritasi pada
sistem pernafasan dan gejala penyakit ringan. Namun dalam beberapa kondisi bisa
memperparah penyakit pernafasan seseorang seperti asma atau ISPA. Untuk
lingkungan terutama hutan, hujan asam bisa menyebabkan perubahan ph pada tanah
yang dalam jangka panjang bisa menyebabkan kematian hutan yang disebut forest dieback atau waldsterben. Untuk prosesnya sendiri dibagi menjadi empat, yaitu
1. Stress umum, hal ini terjadi saat
udara yang digunakan untuk fotosintesis tercemar yang bisa membuat hasil
fotosintesis menjadi tidak maksimal dan membuat tanaman kekurangan nutrisi.
2. Penurunan ph tanah, ini menyebabkan
tersapunya berbagai zat hara dalam tanah, contohnya adalah aluminium, terlepasnya
aluminium dari dalam tanah dapat menimbulkan keracunan, hal yang sama juga bisa
terjadi pada zat magnesium yang merupakan salah satu zat penting dalam
pertumbuhan pohon, kurangnya magnesium bisa menghambat pertumbuhan pohon. Perubahan
ph dalam tanah juga bisa menyebabkan akar megalami nekrosis yang mengganggu
penyerapan air dan zat hara, hal ini bisa membuat pohon kekurangan air dan zat
hara yang berpotensi mematikan bagi pohon.
3. Keracunan gas SO₂, ini adalah zat yang membuat daun
menjadi kekuningan.
4. Kelebihan zat hara, selain zat
berbahaya hujan asam juga mengandung zat hara seperti nitrogen, nitrogen memang
membantu memacu pertumbuhan tanaman namun jika hanya nitrogen dan tanpa zat
hara lain untuk mengimbanginya maka akan membuat pertumbuhan pohon menjadi
tidak seimbang dan tidak maksimal.
Sedangkan untuk daerah pertanian, hujan
asam bisa menyebabkan penurunan hasil panen. Sedangkan untuk beberapa material,
hujan asam bisa menyebabkan korosi untuk benda-benda yang terbuat dari logam.
Yatim, M. (2007).
Dampak dan pengendalian hujan asam di Indonesia, 146-151.
Gumirat, I. (2021).
Dampak asam pada lingkungan. Jurnal Pengendalian Pencemaran Lingkungan, 3, 67-73.
Komentar
Posting Komentar